Jumat, 09 Juli 2010

Gina Mesum

Gina adalah seorang ibu rumah tangga berwajah cantik yang berkulit putih bersih baru berusia 24 tahun. Selama 6 tahun perkawinannya dengan Kang Syamsul, cewek ini telah dikaruniai seorang anak yang berusia 3 tahun dan 5 tahun. Selain kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, cewek yang selalu mengenakan jilbab ini juga cukup aktif di .... demikian juga suaminya. Jilbab lebar serta jubah panjang serta kaus kaki sebagai cirinya ada padanya apabila dia keluar rumah atau bertemu laki-laki yang bukan muhrimnya, sehingga mengesankan kealiman Gina. Sore ini, ibu muda yang alim ini kedatangan tamu seorang laki-laki yang dikenalnya sebagai rekan sekantor suaminya, sehingga terpaksa dia harus mengenakan jilbab lebarnya serta kaus kaki menutupi kakinya untuk menemuinya, karena kebetulan suaminya sedang rapat di kantor dan baru akan kembali selepas maghrib. Dengan jilbab putih yang lebar serta jubah panjang bemotif bunga kecil berwarna biru serta kaus kaki berwarna krem, Gina menemui tamu suaminya itu bernama Hendri. Seorang laki-laki yang kerap bertamu ke rumahnya. Wajahnya tidak tampan namun tubuhnya terlihat tegap dan atletis.Usianya lebih muda dari suaminya ataupun dirinya hingga suaminya ataupun dia sendiri memanggilnya dengan sebutan dik Hendri. Sebetulnya Gina kurang menyukai laki-laki bernama Hendri itu, karena matanya yang jalang kalau melihatnya seakan hendak menelannya bulat-bulat sehingga dia lebih suka menghindar jika Hendri datang bertamu. Namun kali ini, Gina harus menemuinya karena Hendri ini adalah rekan suaminya, terpaksa Gina bersikap ramah kepadanya. Memang tidak mungkin untuk menyuruh Hendri kembali, ketika suaminya tidak ada di rumah seperti ini karena jauhnya rumah tamu suaminya ini. Akhirnya Gina mempersilahkan Hendri menunggu di ruang tamu sedangkan dia pergi ke dapur membuatkan minum untuk tamunya tersebut. Sore ini, suasana rumah Gina memang sangat sepi. Selain suaminya yang tidak ada di rumah, anaknya pun sedang berada di rumah neneknya dan baru akan pulang menjelang maghrib nanti. Di dapur, Gina tengah menyiapkan minuman dan makanan kecil buat tamu suaminya yang tengah menunggu di ruang tamu.Tangan ibu muda ini tengah mengaduk gelas untuk minuman tamu suaminya ketika tanpa disadarinya, laki-laki tamu suaminya yang semula menunggu di ruang tamu tersebut menyelinap ke dapur menyusul Gina. Gina terpekik kaget, ketika dirasakannya tiba-tiba seorang lelaki memeluknya dari belakang. cewek berjilbab lebar ini sangat kaget ketika menyadari yang memeluknya adalah Hendri tamu suaminya yang tengah dibikinkan minuman olehnya. Gina berupaya meronta namun tiba-tiba sebilah belati telah menempel di pipi cewek yang halus ini.Kemudian lelaki itu langsung mendekatkan mulutnya ke telinga Gina. "Maaf, Teh Gina. Teh Gina begitu cantik dan menggairahkan, aku harap Teteh jangan melawan atau berteriak atau belati ini akan merusak wajah ayu yang cantik ini". desis Hendri dalam membuat Gina tak berkutik. Kilatan belati yang dibawa Hendri membuat wajah cewek berjilbab ini pucat pasi. Seumur hidupnya, baru kali ini Gina melihat pisau belati yang terlihat sangat tajam sehingga membuat cewek ini lemas ketakutan. Tubuh ibu muda berjilbab yang alim ini mengejang ketika dia merasakan kedua tangan Hendri itu menyusup ke balik jilbab lebarnya meremas-remas lembut kedua susunya yang tertutup jubah dan….. Lantas salah satu tangan Hendri lalu turun ke arah selangkangannya, meremas-remas memeknya dari luar jubah yang dipakainya. "Jangaan.. dik Hendrii.."desah Gina dengan gemetaran. Namun laki- laki ini tak perduli, kedua tangannya kian bernafsu meremas-remas buah dada serta selangkangan cewek alim berusia 24 tahun ini. Gina menggeliat-geliat menerima remasan laki-laki yang bukan suaminya ini dalam posisi membelakangi laki-laki itu. "Jangaan.. dik Hendrii....sebentar lagi anakku pulang.." desah Gina masihdengan wajah ketakutan dan gelisah. Hendri terpengaruh dengan kata-kata Gina, diliriknya jam dinding yang terdapat pada dapur tersebut. dan memang selama sering bertamu di rumah ini Hendri mengetahui tak lama lagi kedua anak cewek yang tengah diperkosanya itu pulang dari ngaji. Laki-laki ini mengumpat pelan sebelum kemudian, Hendri berlutut di belakang Gina. Gina menggigil dengan tubuh mengejang ketika kemudian cewek kader ini merasakan tangan lelaki tamu suaminya itu merogoh lewat bagian bawah jubahnya, lalu menarik turun sekaligus rok dalam dan celana dalamnya. Lantas tanpa diduganya, Hendri menyingkap bagian bawah jubah birunya ke atas sampai ke pinggang. Ibu muda berjilbab lebar ini terpekik dengan wajah yang merah padam ketika menyadari bagian bawah tubuhnya kini telanjang. Sementara Hendri justru merasa takjub melihat istri rekan sekantornya ini dalam keadaan telanjang bagian bawah tubuhnya begitu menggairahkan. Sungguh, laki-laki ini tidak pernah menyangka kalau sore ini akan melihat tubuh istri Kang Syamsul yang selalu dilihatnya dalam keadaan berpakaian rapat kini ditelanjanginya. Pertama kali Hendri melihat Gina, laki-laki ini memang sudah tergetar dengan kecantikan wajah cewek berkulit putih keturunan ningrat ini walaupun sebenarnya Hendri juga sudah beristri, tapi apabila dibandingkan dengan Gina wajah istrinya nggak ada apa-apanya. Namun cewek yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar membuatnya segan juga karena Gina adalah istri temannya. Tetapi seringkalinya mereka bertemu membuat Hendri semakin terpikat dengan kecantikan istri Kang Syamsul ini, bahkan walaupun Gina memakai pakaian jubah panjang dan jilbab yang lebar, Hendri dapat membayangkan kesintalan tubuh cewek ini melalui tonjolan kemontokan buah dadanya dan pantatnya yang bulat indah bahenol. Muka Gina merah padam ketika diliriknya, mata Hendri masih melotot melihat tubuh Gina yang setengah telanjang. Celana dalam dan rok dalam yang dipakai cewek berjilbab ini kini teronggok di bawah kakinya setelah ditarik turun oleh Hendri, sehingga cewek alim ini tidak lagi memakai celana dalam. Bentuk pinggul dan pantat cewek alim yang sintal ini sangat jelas terlihat oleh Hendri. Belahan pantat Gina yang telanjang terlihat sangat bulat, padat serta putih mulus tak bercacat membuat birahi laki-laki yang telah menggelegak sedari tadi kian menggelegak. Diantara belahan pantat Gina terlihat memek cewek istri rekannya yang sangat menggiurkan. "Teh Gina..Kakimu direnggangkan dong. Aku ingin melihat memekmu..." kata Hendri masih sambil jongkok seraya menahan birahinya karena melihat bagian kehormatan istri rekannya yang cantik ini. cewek itu menyerah total, ia merenggangkan kakinya. Dari bawah, lelaki itu menyaksikan pemandangan indah menakjubkan. Di pangkal paha cewek berjilbab ini tumbuh rambut memeknya, meski tak lebat namun terlihat rapi. Hendri kagum melihat memek Gina yang begitu montok dan indah, beda sekali dengan memek istrinya. "Jangaan..diik..hentikaaan...anak-anaku sebentar lagi pulang " pinta Gina dengan suara bergetar menahan malu. Namun Hendri seolah tak mendengarnya justru tangan lelaki itu menguakkan bongkahan pantat istri Gina dan lidahnya mulai menyentuh anusnya. Gina menggeliat, tubuh ibu muda berjilbab ini mengejang ketika ia merasakan lidah lelaki itu menyusuri belahan pantatnya lantas menyusuri celah di pangkal pahanya Oh dik jajajangan…. Dengan bernafsu Hendri menguakkan bibir memek Gina yang berwarna merah jambu dan lembab. Tubuh cewek ini mengejang lebih hebat lagi saat lidah lelaki itu menyeruak ke liang memeknya. Tubuhnya bergetar ketika lidah itu menyapu itilnya. Semakin lama cewek berjilbab berusia 24 tahun ini tak kuasa menahan erangannya Oh yeah…Aaaagggh !, ketika bibir lelaki itu mengatup dan menyedot-nyedot itilnya. dan menit-menit selanjutnya Gina semakin mengerang berkelojotan oleh kenikmatan birahi ketika Hendra seakan mengunyah-ngunyah memeknya. Seumur hidupnya, Gina belum pernah diperlakukan seperti ini walaupun oleh Kang Syamsul suaminya. "Hmmm..., memekmu enak…. Teh Gina...." kata Hendrii sambil berdiri setelah puas menyantap memek istri rekannya ini,dan tangan kirinya terus mengucek-ngucek kelamin Gina sambil berbisik ketelinga ibu muda itu….”Teh saya ewe ya, saya mau Teteh merasakan hangatnya kontolku" “Aihhhh...eungghhhh....jangan..ampun" Gina mengerang dengan mata mendelik, ketika sesuatu yang besar,panjang dan panas mulai menusuk memeknya melalui belakang. Tubuh cewek berjilbab berdarah ningrat itu mengejang antara rasa marah bercampur nikmat Gina meronta lemah disertai desahannya. Dengan buas Hendri menghujamkan batang kontolnya "Mmmfff..oh oh. enak juga ewean sama Teteh….. tanpa melepas bajunya ibu muda itu.... Hendri menyetubuhi isteri sahabatnya dari arah belakang, Hendri sambil menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan napas terengah-engah menghentakan kontol besarnya. Gina dapat merasakan kontol Hendri yang kini tengah menusuk-nusuk liang memeknya, jauh lebih besar dan panjang dibanding kontol suaminya. Tangan kiri lelaki itu membekap pangkal paha Gina, lalu jari tengahnya mulai menekan itil ibu muda berjilbab itu lantas dipilinnya dengan lembut, membuat cewek kader salah satu partai yang alim ini menggigit bibirnya disertai desahan nikmatnya. Gina tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya.cewek berjilbab lebar ini mulai mendesah nikmat, apalagi tangan kanan lelaki itu kini menyusup ke balik jubahnya, lalu memilin-milin puting susunya yang peka... "Ayo Teh Gina....ahhhh...jangan bohongi dirimu sendiri...nikmati...ahh....nikmati saja...." Hendri terus memaju mundurkan kontolnya yang terjepit memek ibu muda yang alim ini. Gina menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba melawan terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa malu. Tapi ia tak mampu. Gina mendesah nikmat dan tanpa sadar ia meracau “Oh besar sekali punyamu dik hendri…sakiiiit Oooh ampuuun… yeah ampuuun dik”. Hendri dengan gencar mengocok kontolnya didalam memek yang mulai becek sambil berbisik pada ibu muda itu. “Mana yang enak kontolku dengan punya Kang Syamsul Teh”, Gina mulai meracau kembali seraya mengerang…”ooooh enak punyamu dik, besar dan panjang aduh dik ngilu oh mmmf Aaaagghh….” dan akhirnya cewek cantik ini menjerit kecil saat ia meraih puncak kenikmatan, sesuatu yang baru pertama kali ditemuinya walaupun 6 tahun dia telah menjalani pernikahan dengan Kang Syamsul belum pernah Gina mendapatkan orgasme sedahsyat ini. Tubuh Gina langsung lunglai, tapi lelaki di belakangnya selangkah lagi akan sampai ke puncak. Hendri masih terus mengaduk memeknya dengan kecepatan penuh. Lalu, dengan geraman panjang Hendri menusukkan kontolnya sejauh mungkin ke dalam memek ibu muda berjilbab ini.Kedua tangannya mencengkeram susu Gina yang padat dan montok dengan kuat diremasnya. Gina yang masih dibuai gelombang kenikmatan, kembali merasakan sensasi aneh saat bagian dalam memeknya disembur cairan hangat mani dari kontol Hendri yang terasa banyak membanjiri liangnya. Gina kembali merintih mirip suara anak kucing, saat dengan perlahan Hendri menarik keluar kontolnya yang lunglai. Begitu gelombang kenikmatan berlalu, kesadaran kembali memenuhi ruang pikiran cewek ini. Gina tersadar dan terisak dengan tangan bertumpu pada meja dapur. "Sudah, Teh Gina nggak usah nangis! toh Teh Gina ikut menikmati juga, jangan ceritakan pada siapa-siapa kalau tidak mau nama baik suamimu tercemar dengan perselingkuhan kita !!" kata kata Hendri dengan nada tekanan keras sambil membenahi celananya. Gina diam saja, harga dirinya sebagai seorang istri dan cewek hancur. cewek itu baru merapikan pakaiannya yang awut-awutan ketika, dilihatnya Hendri telah pergi dari dapur dan beberapa saat kemudian tanpa berpamitan, terdengar suara mobil Hendri berlalu meninggalkan halaman rumahnya. Gina terisak menyesali nasib yang menimpanya,
namun dia juga merasa malu betapa dia ikut menikmati juga ketika tamu suaminya itu menyetubuhinya sambil berdiri dari arah belakang tubuhnya dengan posisi menungging, Gina belum pernah melakukan hubungan intim bersama suaminya dengan posisi demikian itu, namun segera air mata yang menghiasi wajahnya buru-buru dihapusnya saat didengar suara anaknya pulang.


Dan sejak peristiwa perkosaan itu, ketika ia melakukan hubungan kelamin dengan suaminya Gina sudah tak bisa merasakan nikmat lagi saat ia melayani suaminya. Gina merasakan kontol suaminya tidak ada apa apanya bila dibandingkan dengan punya hendri yang besar panjang, dan bayangan saat ia diperkosa oleh hendri membuat dirinya menuntut sesuatu yang dapat memberikan gelombang kenikmatan. Ia ingin suaminya bisa seperkasa hendri yang bisa melambungkan sukmanya saat mencapai puncak kenikmatan. Rasa menyesal saat diperkosa dan gejolak syahwat berkecamuk dalam batinnya membuat ibu muda itu merindukan kejantanan milik lelaki seperti Hendri, namun semuanya ia pendam sendiri seolah olah tidak ada kejadian apa apa bila berada didepan suaminya.
Dua minggu setelah peristiwa itu Gina menerima telepon dari Hendri saat suaminya keluar kota. “ Halo Teh ! Kang Syamsul pergi ke Semarang ya ?” Saya mau bertamu kerumah bolehkan. “ Brengsek kamu dik Hendri !” jawab Gina. Lho koq Teteh marah…. Teteh menikmati juga kejantananku saat itu. Lalu Gina memutuskan hubungan telepon, dengan tubuh gemetar dan perasaan tak menentu ia masuk kedalam kamar, ia khawatir Hendri pasti akan datang bertamu siang ini disaat anak anaknya berada disekolah dan suaminya tak ada dirumah. Hatinya berkecamuk antara menerima kunjungan hendri atau tidak, namun gejolak nafsunya menuntut sesuatu yang tak pernah didapatkan dari suaminya. Tiba tiba ketukkan pintu terdengar olehnya dan dengan gugup ia keluar dari kamar, langkahnya sedikit gemetar saat menuju pintu rumah.
Ketika ia membuka pintu tampak seringai Hendri dengan sorot mata penuh nafsu saat menatap dirinya. Tanpa basa basi lagi Hendri langsung mengunci pintu rumahnya, dan Hendri telah mempunyai rencana agar isteri sahabatnya yang cantik ini akan selalu ketagihan dengan batang kontolnya, dan Hendri akan menunjukan bagaimana memberikan kepuasan dalam permainan seks pada isteri sahabatnya. Saat Hendri mendekati tubuh cewek cantik ini kian gemetar dan dengan buasnya Hendri menciumi leher jenjang isteri sahabatnya, tubuh ibu muda itu mengejang ketika dengan sedikit kasar Hendri meremas-remas pantatnya dan kekasaran itu membuat gejolak nafsu Gina menggelegak hingga lupa akan segala galanya. Matanya terbelalak saat dengan cepatnya Hendri sudah dalam keadaan telanjang dihadapannya, kontolnya yang besar panjang mulai membesar. Dan dengan kasar Hendri melucuti pakaian Gina hingga keduanya sama sama telanjang yang tinggal hanya jilbabnya yang belum terlepas, karena Hendri akan lebih bergairah jika isteri sahabatnya saat digarap masih memakai jilbab. Kemudian Hendri mendudukan ibu muda itu di sofa, lalu disorongkan kontolnya kewajah Gina dan digesekan kehidung perempuan itu. “ Ayo Teh cium dan jilati ini kontol yang pernah memberikan kenikmatan ayo ayo !.” Saat itu Gina serasa akan muntah karena ia belum pernah mencium kontol Hendri sedang kontol suaminya belum pernah Gina menjilatinya, dan ini kontol orang lain. Namun kali ini ia dengan terpaksa melakukan itu. “ Pegang ya Teh, dan gesek gesek dipipi, nah begitu cium Teh terus terus cium. Aroma batang kontol itu mulai merangsang Gina dan tanpa sadar ia mulai menjilati kontol Hendri dengan nafsu yang menggelegak dan ia merasakan sensasi baru memacu gairahnya, ia mulai merasakan kontol itu kian membesar dalam mulutnya hingga mulutnya tak sanggup lagi untuk mengulum batang kontol lelaki itu. Gina sudah bukan Gina yang dulu lagi sejak ia mengenal batang kontol lelaki yang besar panjang,…mmmfff mmmf……
“ Oh oh yeah enak juga ngewe mulut Teteh, ternyata Teteh suka isep kontol besar ya “, dan kata kata kotor Hendri ditelinganya serasa indah terdengar dan nafsu Gina kian membuncah keubun ubun. Dik Hendri puaskanlah Teteh….. bawalah Teteh masuk kekamar oh dik cepatan…..ewe Teteh seperti tempo hari…Aaaagggh..Ouuuh”
Lalu Hendri membopong tubuh molek isteri sahabatnya naik keranjang, dan dengan buas Hendri menindihnya, dan ibu muda itu berkelojotan saat mulut Hendri mengulum putting susu yang masih segar dan jari jari Hendri merogoh liang memeknya. Gina kian mengejang…. “Ooooh mmmf ampun Dik Hendri jangan….jangaaan mempermainkan Teteh oh yeah mmf. Ayo dik Hendri berilah Teteh nikmat kejantananmu….aaaaaampun. “ He heee sabar dong Teh, aku juga suka dengan memek Teteh yang sempit ini, aku suka mekprek memekmu, mana yang enak punyaku dengan punya Kang Syamsul Teh….. “Enak punyamu dik. Mana yang besar dan panjang punyaku sama punya Kang Syamsul….. Oh dik tolong dik cepat…. Bbbbbesar pppppunya muuu. Lalu dengan gemasnya Hendri menggigit kecil susu indah milik Gina seraya batang kontol besar itu menerobos masuk keliangnya yang sempit, walau ia sudah melahirkan anak namun serasa sempit buat ukuran kontol besar Hendri. Mata ibu muda itu terbeliak keatas saat kontol besar itu kandas didasar rahimnya dan kenikmatan seperti itu belum pernah ia dapatkan dari suaminya dan sekarang ia dapat merasakan dari kontol orang lain selain suaminya, tubuhnya menggeletar hebat ketika dengan irama lambat dan terkadang cepat ayunan batang kontol Hendri keluar masuk memeknya. Kenikmatan demi kenikmatan serasa sampai ke ubun ubunnya….oh oh yeh enak eeeeeenak kontol besarmu dik Hendriiiiiiii oh ampun. Ia meracau tanpa sadar saking kenikmatan itu mendera dirinya. Gina bagaikan kuda betina liar saat dipacu oleh lelaki sahabat suaminya, ia melenguh seperti sapi disembelih karena nikmatnya, ia menangis dan menyesal karena selama ini ia telah tertipu oleh suaminya bahwa kenikmatan itu bisa ia dapatkan asalkan Kang Syamsul tahu bagaimana caranya memberikan kepuasan kepadanya, dan ternyata suaminya adalah suami yang tidak mempunyai pengetahuan tentang urusan seks, itu yang membuat ia menangis, serta menyesal, terhina dan marah pada diri sendiri. Maka bagaikan banteng betina yang terluka ia pacu nafsu berahinya yang terpendam selama ini. “ Ayo dik nikmatilah tubuhku, ewe aku sesukamu. Baik Teteh yang cantik… kekasih binalku sekarang waktunya nikmatilah rasa kontol besar ini…mmmmf yeah, oh memek Teteh legit rasanya. Dan Tubuh Gina melengkung saat ia mencapai puncak nirwana Ooooh enak tolooooong ampuuuuuun, biji mata Gina mendelik ia berkelonjotan saat semburan lahar panas Hendri dengan derasnya menyemprot dasar rahimnya, dan batang kontol besar itu berkedut kedut didinding memeknya. Selama 6 tahun perkawinannya dengan Kang Syamsul baru ini ia merasakan begitu nikmatnya semburan air mani lelaki hingga tubuhnya bergetar bagai kena aliran listri ribuan watt dan sukmanya serasa terbang melambung keawang awang.
Hingga kini hubungan mereka telah berjalan 1 tahun tanpa diketahui oleh suaminya, karena mereka pintar memanfaatkan waktu serta merahasiakannya, kadang bila ada kesempatan mereka melakukan di hotel dan yang lebih berani lagi saat suaminya ada dirumah. Hendri pura pura berkunjung untuk bermain catur dengan suaminya, saat itu juga isterinya menyediakan minuman buat suaminya dengan dibubuhi obat tidur yang sengaja dibawa Hendri, sehingga sewaktu suaminya bermain catur dengan hendri Syamsul tidak tahan lama karena mengantuk berat lalu masuk kedalam kamar. Gina berpura pura ikut tidur juga disamping suaminya agar suaminya tidak curiga dan ia katakan bahwa Hendri ingin menginap dirumahnya dan tidur di sofa ruang tamu. Pada saat suaminya telah tertidur pulas bagaikan orang mati, Gina diewe oleh Hendri disamping suaminya, Gina berpacu dalam birahi hingga ia meringkik nikmat dengan tubuh berkelojotan disamping tubuh suami yang tertidur pulas, bahkan perbuatan yang demikian itu membuat sensasi aneh tersendiri bagi mereka berdua. Persetubuhan itu mereka lakukan hingga menjelang subuh.
Ada sesuatu yang lebih membuat Gina amat terangsang nafsunya bila saat Hendri sekali kali datang berkunjung kerumahnya, dengan berpura minta diajarkan computer sama Hendri sementara suaminya duduk diruang keluarga sambil menikmati secangkir kopi, hanya dengan jarak beberapa meter, disitu ibu muda itu sedang belajar computer bersama Hendri, Gina merasa sangat terangsang hebat saat dengan sengaja Hendri menggesek gesekan batang kontolnya yang menegang dari balik celana training ke lengan Gina yang sedang mengetik didepan monitor. Gesekan itu membuat sensasi aneh dalam dirinya ketika merasakan batang kontol Hendri serasa mengeras dan tegang dipangkal lengannya, dan terkadang pula ia rasakan batang kontol besar itu berdenyut denyut dipinggangnya saat dengan sengaja Hendri pindah membelakangi tubuhnya. Suaminya tidak merasa curiga sedikitpun karena Syamsul tahu bahwa isterinya sedang diberi pelajaran tentang mengakses computer, ia tidak menyadari bahwa isterinya sedang dirangsang oleh Hendri habis habisan. Tubuh Gina mulai menggeletar penuh nafsu dengan aksi yang dilakukan Hendri padanya. Karena sudah tak tahan lagi Gina pergi keruang dapur membuat minuman dan Hendri pergi menuju toilet namun sesungguhnya Hendri ikut pula menyusul isteri sahabatnya kearah dapur, dari balik lemari makan yang besar itu mereka lalu ewean dengan berdiri dengan amat tergesa gesa saat sang suami cewek itu sedang menikmati secangkir kopi sambil membaca Koran. Syamsul tidak menyadari bahwa isterinya sedang diewe habis habisan oleh Hendri dengan posisi berdiri. “Ooooh Hendri mmmmfff…..ampun dik Hen…, dengan buas Hendri mengayunkan pantat maju mundur menusukkan kontol besarnya kedalam memek ibu muda itu, sukma cewek cantik itu serasa terbang kelangit tinggi saat ia diewe dengan cara demikian itu oleh Hendri sahabat suaminya, Gina belum pernah merasakan diewe dengan cara berdiri dan tergesa gesa, dan ini yang membuat suatu kenikmatan tersendiri buat Gina saat ia digarap oleh Hendri sementara sang suami berada tak jauh darinya. Oooooh Hendri Teteh keluaaar oh ampun dik, cepat dik hendri nanti ketahuan suamiku, namun Hendri tidak menghiraukannya, dengan perkasanya Hendri memacu kuda betinanya yang cantik ini sampai berkelojotan dengan biji mata mendelik keatas menikmati kocokan batang kontol besar itu dalam memeknya yang sempit, “Oooooh yeah memek Teteh sempit legit, enaak rasanya”, aku akan lebih bergairah lagi bila aku dapat ngewe Teteh disaksikan Kang Syamsul. Hendri semakin terbuai sensasi saat ia dengan buasnya menyetubuhi isteri sahabatnya padahal Syamsul tak begitu jauh jaraknya dari tempat mereka ewean. Dan dengan menggeram nikmat Hendri menyemprotkan air maninya kedalam memek ibu muda itu, Gina mengejang dan mengerang bagaikan kucing betina yang mengeong lirih saat semburan lahar panas Hendri menerpa dasar rahimnya, tubuhnya bergetar dengan hebat dengan nafas serasa akan putus ketika batang kejantanan Hendri yang besar panjang berkedut kedut diliang memeknya…..oooohhh mmmmffff…enaaaaaaaaaaak, ampuuuuuun dik, kontolmu enak dan besar. Dan persetubuhan itu berakhir dengan sama sama mencapai puncak nirwana yang diraih dengan cara tergesa gesa penuh rasa sensasi. Dan akhirnya mereka berdua kembali keruang keluarga tanpa menimbulkan kecurigaan Kang Syamsul. Sebelum keluar dari dapur Hendri sempat berbisik ketelinga ibu muda itu, “ Lain waktu aku akan ngewe Teteh lagi ya, seraya tangan Hendri meremas remas susu mengkal cewek cantik berdarah ningrat itu.
Ketika Syamsul ditugaskan oleh atasannya untuk mengelola perkebunan disumatera, Gina terpaksa ikut dengan suaminya dan anak mereka dititipkan pada neneknya di Jogyakarta karena anaknya harus tetap bersekolah. Dan ditempat pindah mereka yang baru itu adalah sebuah pulau kecil dimana penduduknya masih terbelakang pola pikirnya. Ditempat tugas barunya Syamsul mendapatkan sebuah rumah perkebunan yang lengkap dengan segala fasiltasnya. Gina merasa sangat senang menempati rumah itu, dengan suasana alam pedesaan, disini Gina bisa menghindar dari Hendri. Setelah tiga bulan berada dipulau terpencil itu, kehidupan rumah tangga Gina masih berjalan seperti biasanya hingga suatu hari Kang Syamsul menawarkan pada Gina seorang tukang kebun untuk merawat pekarangan rumah dinas yang ditempatinya dan sekalian sebagai penjaga rumah. Pak Udin adalah seorang lelaki yang berusia 65 tahun namun tubuhnya masihnampak kekar dan berkulit hitam dengan rambutnya yang telah memutih. Pak Udin adalah seorang lelaki pekerja keras ia hanya memiliki sebidang tanah yang selalu digarapnya sendiri dan ditanami sayur mayur untuk kebutuhan hidupnya sehari hari. Isteri pak Udin telah tujuh tahun meninggal dunia kini ia hidup sendiri tanpa mempunyai anak. Ketika ia ditawari Syamsul untuk bekerja dirumah dinas perkebunan, pak Udin dengan sangat senang hati menerimanya, apalagi pak Udin diberi sebuah kamar dibelakang rumah dinas itu. Wajah lelaki tua itu nampak sangar mengerikan dalam pandangan Gina ketika pertama kali diperkenalkan oleh suaminya, namun lama kelamaan Gina sudah terbiasa berhadapan dengan pak Udin yang berwajah jelek dan menyeramkan itu, apalagi pak Udin orangnya sangat rajin membersihkan pekarangan rumah dan terkadang sering membantu Gina menanam bunga hingga rasa ketakutan Gina pada pak Udin hilang dengan sendirinya karena sering bertemu setiap waktu. Gina tak menyadari ketika seringnya mata pak Udin melirik buah dadanya saat ia berjongkok menggemburkan tanah tanaman bunga, buah dada Gina sangat menggiurkan bergelayut indah hingga membuat pak Udin bergairah dan ingin meremas buah dada Gina yang mengkal itu. Namun pak Udin tidak berani berbuat macam macam pada isteri pak Syamsul yang telah berbaik hati memberinya pekerjaan meskipun sebagai tukang kebun. Gina yang telah lama tidak merasakan hangatnya batang kontol lelaki jantan seperti punya Hendri kini Gina sangat merindukan kehangatan itu. Suaminya Kang Syamsul tak mampu bercinta dan cepat berejakulasi hingga membuat Gina frustrasi dan kecewa selalu. Disuatu senja Gina melihat pak Udin seketika Gina langsung terkesima saat melihat pak Udin kencing dibalik pohon nangka sedang memegang kontolnya yang tergantung panjang dan besar seperti pisang tanduk. Gina mengintip dari balik kaca hitam jendela rumahnya, dengan tubuh menggeletar Gina memandang batang kejantanan pak Udin yang berwajah sangar itu namun alat kelaminnya sungguh membuat Gina jadi menggelegak nafsu birahinya. Gina tidak ingat lagi setatus sosialnya yang berdarah ningrat dan sebagai seorang isteri sah Kang Syamsul, saat itu yang terbayang dalam pikirannya betapa nikmatnya kontol besar panjang itu bila mengaduk aduk dalam memeknya. Pengalaman Gina saat diewe oleh lelaki yang punya kontol besar telah membangkitkan libidonya yang tertidur. Setelah selesai kencing, pak Udin mengeringkan sisa air seninya dengan cara menggoyang goyangkan kontolnya. Meskipun kontol itu dalam keadaan lemas namun begitu panjang dan besar sekali. Gina lalu membayangkan bagaimana bila kontol itu dalam keadaan ereksi. Pak Udin memang dengan sengaja melakukan itu karena bagaimanapun juga pak Udin telah mengetahui bahwa ibu muda itu sedang terbelalak matanya melihat kontolnya dari balik jendela berkaca hitam, pak Udin sudah tahu kebiasaan Gina yang sering duduk menghadap jendela setiap sore hari sambil menghirup secangkir teh manis hangat. Maka dengan disengajanya lagi pak Udin mengelus ngelus batang kejantanannya yang berurat hingga ereksi seperti tongkat hitam, hanya itu yang bisa dilakukan oleh pak Udin untuk memancing gairah ibu muda yang cantik isterinya pak Syamsul, adapun untuk berbuat selanjutnya pak Udin tidak berani macam macam. Mata Gina terbelalak lebar ketika melihat kontol pak Udin kian menegang dan besar dari balik jendela. Pak Udin terus mengocok ngocok kontolnya disamping pohon nangka, dan terlihat wajah pak Udin meringis nikmat sambil mengkhayalkan sedang menyetubuhi Gina, semakin lama semakin cepat kocokan pada kontolnya, dan pak Udin mengerang nikmat saat batang hitamnya menyemburkan lahar panas dan air mani pak Udin seakan menyemprot kejendela tempat dimana Gina terpaku menyaksikan pak Udin beronani, karena jarak pohon nangka tempat pak Udin beronani hanya berjarak dua meter dari jendela tempat Gina menyaksikan aksi gilanya pak Udin. Tubuh Ginapun ikut menggeletar saat melihat semprotan air mani pak Udin begitu jauh jangkauannya seakan akan menyembur kewajahnya. Tuntas sudah hasratnya pak Udin mempertontonkan onaninya, dan pak Udin berpura pura tidak tahu kalau ibu muda itu menyaksikan betapa dahsyatnya semburan air mani yang keluar dari kontol beruratnya, lalu pak Udin berjalan masuk kedalam rumah dinas itu menuju kamar mandi. Ketika saatnya makan malam tiba Kang Syamsul mengajak pak Udin untuk makan bersama, hidangan malam yang disediakan oleh Gina disantap habis oleh pak Udin, dalam pikiran Gina bila seseorang dengan lahap menyantap makanannya hingga tuntas, lelaki tersebut pasti sangat lahap juga dalam ewean. Malam itu Pak Udin seperti tidak pernah ada kejadian apa apa dihadapan ibu muda itu, walaupun pak Udin tahu bahwa Gina selalu memperhatikan gerak geriknya disaat mereka bertiga makan bersama. Walaupun pak Udin hanya bercelana komprang hitam namun Gina sangat tahu dibalik celana lebarnya tersembunyi batang kontol panjang berurat yang tergantung sebesar pisang tanduk. Malam itu Gina gelisah saat berada ditempat tidur, disampingnya sang suami sudah tertidur pulas, Gina kemudian beranjak bangun keruang dapur untuk menghilangkan hausnya dan setibanya Gina didapur ia dikejutkan oleh suara pak Udin yang menyapa ramah…belum tidur ya..bu !, “Oh Ya pak Udin, saya haus nih dan mau minum, saya susah tidur malam ini pak Udin…gak tau tuh kenapa malam ini saya sulit sekali tidur”, “Oh mungkin ibu banyak pikiran barang kali kata pak Udin, atau ibu masuk angin dan gak enak badan jadi susah tidurnya. Lalu Gina ikut duduk disebuah bangku plastic yang tanpa sandaran, yang kemudian Gina terus menanggapi ucapannya pak Udin sambil bercerita naglor ngidul. “ Ya pak mungkin saya masuk angin nih…..dan tanpa disuruh oleh Gina pak Udin telah berdiri dibelakang Gina seraya berbisik ditelinga ibu muda itu….” Ibu saya pijati ya biar hilang masuk anginnya sambil tangan pak Udin mulai memijati dengan lembut pundak Gina. Gina lalu menganggukan kepalanya tanda setuju untuk dipijati oleh pak Udin. Tangan kekar pak Udin serasa hangat dan geli dirasakan oleh Gina ketika menyentuh kulit halusnya, pijatan pak Udin merambat naik keleher jenjangnya dan dengan lembut pak Udin memijat dengan jari jarinya yang kasar pada tengkuk Gina, pijatan pak Udin serasa nikmat dirasakan oleh Gina dan pada saat yang bersamaan sesuatu yang mengeras dan hangat menyentuh kulit punggung Gina dari balik baju tidurnya, Pak Udin tak hanya memijat pundak dan lehernya Gina akan tetapi juga pak Udin menggesek gesekan batang kontolnya yang mulai menegang dari balik celana komprangnya pada punggung Gina. Perempuan itu mulai dijalari sensasi birahi dan Tubuhnya menggeletar seketika saat tangan kekar pak Udin turun menelusuri memijat kedua lengannya, entah disengaja atau tidak jari kasar pak Udin menyenggol kedua susunya yang ranum itu, dan dengan batang kejantanan pak Udin yang kian menegang yang semakin menekan punggungnya serasa mengalirkan arus hangat penuh rangsangan. Gina semakin mendesah ketika dengan tiba tiba pak Udin menciumi leher jenjangnya sambil berbisik ditelinga Gina…”Ibu ingin merasakan hangatnya kejantananku…., “Ayo bu… bilang aja jangan malu malu, saya tau ibu sangat menginginkannya malam ini”…dan saya tahu pak Syamsul tidak pernah memuaskan hasrat ibu”, “ Agggh… Gina bagai terhipnotis dengan ucapan lelaki tua itu, dan tubuh mulus isteri pak Syamsul sudah dalam keadaan telanjang ketika pak Udin membopongnya masuk kedalam kamar yang sempit pak Udin, Gina sudah sangat pasrah dalam cengkraman pak Udin sebab didera nafsu birahi tinggi, meski pak Udin telah berusia lanjut namun cara ia membuai kepekaan gairah kewanitaannya bisa diacungkan jempol hingga membuat Gina terbuai memasuki pusaran badai nafsu lelaki tua itu. Sekujur tubuh Gina habis dijilati dengan lidah kasar pak Udin, dan buah dadanya tak luput dari sasaran mulut pak Udin kemudian lelaki tua itu menghisap rakus putting susunya yang kian menegang, Gina mengerang bagai anak kucing ketika memeknya dijilati oleh pak Udin dan itilnya diemut emut gemas oleh lelaki tua itu, tubuh sintal Gina yang berdarah ningrat kian mengejang, tubuhnya melengkung keatas didera nikmat saat pak Udin menggigit lembut itilnya….”Aaaagggh Oooh ampuuuun pak Udin”, Gina berkelojotan ketika jilatan serta gigitan gemas pak Udin pada memeknya membuat Gina orgasme seketika, malam itu erangan nikmat Gina memenuhi ruang kamar yang sempit sesempit memeknya yang diobok obok pak Udin. Ibu muda yang cantik itu tak menghiraukan lagi keadaan sekitarnya, tak perduli bahwa suaminya sedang berada dirumah, kenikmatan itu telah membuat Gina jadi meracau tak karuan….”Ooooooh pak Udin ewe aku sesukamu…cepat pak” “ Kapan saja kalau bapak mau saya selalu bersedia diewe. Pak Udin yang situkang kebun telah membuat nyonya majikannya mengerang manja minta diewe dengan permainan awalnya, sudah lama pak Udin merindukan untuk dapat ngewe perempuan cantik berdarah ningrat ini, namun baru malam itu pak Udin dapat menyentuh kulit halus isteri pak Syamsul. Ketika mencapai puncak birahinya tiada lagi nampak watak darah birunya, yang ada hanya darah merah yang memacu jantungnya untuk mencapai klimaks nafsu birahi. Pak Udin merenggangkan kaki indah Gina sambil dijilati telapak kakinya, tubuh Gina kian bergetar ketika jilatan lidah kasar pak Udin pada telapak kakinya bagaikan arus aliran listrik yang menggelitik kepekaan simpul syarafnya, memek Gina nampak merah merekah dengan cairan bening yang telah meleleh keluar dari memek saat otgasme, dan pemandangan lembah kenikmatan yang berumput subur itu membuat gairah nafsu pak Udin menggelegak, kontol beruratnya kian menegang dan Gina memejamkan matanya ketika batang hitam besar itu mulai menyentuh bibir memeknya, Gina mengerang ketika pak Udin mulai memasuki kontolnya dengan perlahan…..”Oooooh pak besarnya, sakiiiiiit pak”….” Pelan pelan pak…Agggh,,,Ampuuun… “Sakitnya Cuma sebentar koq bu…., ibu saya ewe ya”…”Ibu ikhlaskan kalau ibu saya ewe ?...”Ibu bisa membedakan rasanya jika diewe sama saya, ibu…suka dengan kontol besar ini ?, dan kata kata kotor pak Udin kian membuat nafsu birahi Gina memuncak, kata kata itu seakan menghipnotis jiwanya yang akhirnya batang besar panjang pak Udin semakin masuk kedalam liang memek Gina yang sempit itu Blesssss…… Pak Udin mendiamkan kontolnya sesaat agar Gina dapat meresapi nikmatnya kedutan kontol besarnya dan beradaptasi. Tubuh Gina menggeletar ketika menerima hangatnya kejantanan pak Udin, liang memeknya serasa sesak seakan hendak pecah, dan… rasa kenikmatan mulai menderanya ketika pak Udin dengan perlahan menarik kontol itu hingga yang tersisa kepala kontol yang masihmenempel dibibir memek, lalu dengan menghentak deras disorongkan masuk kembali kedalam memek Gina dan itu dilakukan pak Udin berulang ulang kali hingga membuat biji mata Gina terbeliak keatas, seperti anjing yang sedang kawin Gina melolong histeris…”Oooooh ampunnnn pak, enaaaak, setubuhi saya paaaak terus pak” Ibu muda yang berjilbab bila bila berada diluar rumah kini mengerang nikmat saat memeknya ditusuk dengan kontol hitam besar. Lelaki tua yang bernama Udin itu telah membuat sukma Gina serasa terbang keawang awang dan tubuh keduanya telah bersimbah keringat birahi, dengan gagah perkasa pak Udin memacu kuda betinanya yang cantik dalam dekapan dan hentakan batang kejantanannya. ‘ Bagaimana Bu….”enak ya rasa kontol besar panjang…he heee” Ayo bu goyangin pantatnya dong….rupanya ibu suka diewe sama kontol besar ya…..dan kata kata kotor pak Udin membuat Gina semakin terangsang, kata kotor yang penuh sensasi itu dibisikan pak Udin pada telinganya berulang ulang sambil tetap mengayunkan pantatnya naik turun, gerakan hentakan kontol pak Udin mulai tak teratur lagi karena ikut didera nafsu birahi saat menyetubuhi cewek bertubuh sintal itu. Gina pun dapat membedakan rasa kenikmatan yang didapat dari pak Udin dengan sewaktu Gina diewe oleh suaminya belum pernah ia merasakan desakan nafsu begitu sangat memuncaknya sampai keubun ubun, permainan seks pak Udin telah membuat Gina orgasme berkali kali. Ouuugh bu….memek ibu sungguh legit…enak rasanya….Ssssaya mauuukeluar juga bu…. “didalam apa diluar nih”……”Oooooh pak….. aaampuuuun…enaaaaknya didalam saja, semburkan…cepaaaat didalam pejuhnya paaaaak, Aaaaghhh ampuuuun”. “Ibu mau kalau saya hamili….” “Aaaaghhhh…. “ya yaaa pak hamili saja saya pak Udin”. Akal pikiran Gina telah buntu karena didera oleh kenikmatan dari semburan lahar panas lelaki itu, hingga tanpa sadar Gina meracau tak karuan. Air mani pak Udin yang menyembur sangat deras itu menyentuh dasar rahimnya sehingga membuat Gina berkelojotan dengan tubuh melengkung naik keatas mengangkat tubuh pak Udin yang menindihnya. kontol berurat pak Udin semakin dalam menusuk memek Gina sampai mentok didasarnya. Pak Udin mengaum bagaikan harimau luka, kontolnya serasa disedot oleh cengkraman denyut memek Gina yang menggigit lembut…..”Ooooh memek ibu enaaaaak teunaaaan “. Dan tubuh keduanya melekat jadi satu dengan deru nafas saling memburu keduanya mencapai puncak birahi. Gina tak menyangka walau tinggal dipulau terpencil ini ia bisa menikmati kembali sempurnanya permainan seks meski dengan lelaki tua namun sangat perkasa diranjang. Dan penampilan Gina sehari hari tetap seperti biasanya, dengan baju panjang dan berjilbab namun Gina sudah bukan Gina yang seperti dulu lagi. cewek berdarah ningrat yang alim itu namun dibelakang suaminya Gina adalah sosok perempuan yang haus akan batang kejantanan lelaki perkasa. Akibat Gina telah diperkosa oleh sahabat suaminya membuat Gina merindukan selalu batang kejantanan lelaki perkasa untuk dapat memuaskan dahaganya, Gina kini mengalami kelainan seks dan ia akan merasa puas bila diewe oleh lelaki yang berkontol besar serta panjang. Dan untuk memenuhi hasratnya Gina telah mendapatkan dari tukang kebunnya, dan peluang itu juga tidak disia-siakan oleh pak Udin untuk mencicipi tubuh seksi perempuan yang berdarah ningrat untuk diewe pak Udin. Bila Kang Syamsul pergi kota untuk beberapa hari, kesempatan untuk ngewe Gina semakin leluasa dilakukan, dan terkadang Gina merengek rengek minta diewe oleh pak Udin meski sang suami masihberada dirumah, Gina sering menyelinap masuk kedalam kamarnya pak Udin dalam keadaan telanjang, dikamar sempit itu makhluk yang berlainan jenis itu memacu birahi liar dan buah dada Gina yang montok indah akan selalu menjadi sasaran mulut pak Udin untuk menyusu pada ibu muda itu. Erangan nikmat Gina serta goyangan erotisnya ketika diewe pak Udin menjadi obat perangsang birahi buat lelaki tua itu untuk selalu menghempaskan Gina kepusaran badai kenikmatannya. Jadilah Gina budak nafsunya pak Udin dan pak Udin selalu membuat tuntas nafsu birahi Gina hingga Gina dibuat mengerang…., mengejang…. Ketika dengan liar Gina bergoyang erotis diatas tubuh kekar pak Udin, sambil meremas remas susu Gina, mata pak Udin merem melek menikmati goyangan pinggul Gina dengan memeknya yang penuh disesaki oleh kontol beruratnya. Gina bagaikan penari jalang saat menghentakan pinggulnya naik turun dengan kedua tangannya bertumpu di dada bidang pak Udin…..”Oooooh yeeeeah…tubuh ibu muda itu meliuk liuk bagai penari jalang, Aaaggggh….Ouuuuuph….paaaak…..kontolnya sampai mentoooook,…enak paaaak “. Tubuh Gina berkilau indah bermandikan keringat birahi ketika berada diatas tubuh kekar yang dikangkanginya….Gina dengan bersemangat memacu kuda jantannya untuk mencapai puncak kenikmatan yang hendak diraihnya, ayunan memeknya yang naik turun semakin liar membenam pada kontol berurat pak Udin dan memek Gina semakin basah oleh lender pelicin yang mengalir dari liang memek. Dengan kepala mendongak keatas dan biji mata membelalak Gina terus dan terus memacu diatas tubuh kekar lelaki tua tukang kebunnya. Pak Udin memberikan kesempatan pada ibu muda itu untuk meraih sendiri kenikmatan nafsu birahi, tangan kekar pak Udin tidak tinggal diam, dengan kasar diremasnya pantat bahenol Gina hingga Gina mengerang menahan sakit bercampur nikmat, remasan kasar disertai hentakan dari kontol yang menusuk keatas kian liar, Ketika Gina akan mencapai pada puncak birahinya, lalu disambarnya bibir pak Udin dan Gina melumat gemas dengan bibir sensualnya sambil terus mengayunkan pantatnya naik turun. Tubuh keduanya melekat jadi satu bersimbah keringat birahi tinggi….”Ooooouuh, ammmpun…enaaak”, dan tubuh Gina berkejat kejat diatas tubuh pak Udin saat ia mendapatkan orgasmenya yang sempurna, Gina memeluk erat tubuh kekar lelaki tua itu hingga kedua susunya melekat di dada berotot pak Udin. Dan kini perempuan cantik berdarah ningrat itu ditindih gentian lagi oleh pak Udin dan dengan buasnya pak Udin menyetubuhi ibu muda itu sampai tubuhnya berkelojotan mendapatkan orgasmenya kembali, pak Udin belum merasa puas kalau belum bisa membuat Gina mengerang histeris saat ia diewe, lalu ditengkurapkan tubuh Gina dengan posisi menungging dan dengan keras dihujamkan kontol beruratnya kedalam memek yang sempit itu, tubuh Gina bergetar hebat saat kontol pak Udin amblas masuk kedalam liang memeknya yang telah becek, sambil meremas susu indah Gina pak Udin mengayunkan kontolnya maju mundur dengan ganas dan liar, dengan geramnya kulit punggung Gina yang halus itu digigit oleh pak Udin, rasa sakit bercampur dengan nikmat membuat tubuh Gina mengejang mengerang histeris…..”Aaammmmpuuuuuun pak….. Ooooh terus pak…..entotin saya yang kuat paaaaak “. Batang kontol besar itu seakan merobek liang memek Gina dan kedutan kontol yang keras itu membuat dinding memeknya secara elastis ikut berdenyut meremas remas kontol pak Udin….”Ouuuuh..Aggghh..”
Pak Udin dibuat mengerang oleh cengkraman memek Gina yang berdenyut denyut, lelaki tua itu masihtetap mempertahankan ejakulasinya agar jangan meledakan lahar hangat dipertengahan permainan liarnya saat memacu kuda betina yang sedang meringkik nikmat menuju garis finish. Rambut panjang Gina dibuat bagaikan tali kekang dan hentakan kontol pak Udin terkadang cepat terkadang perlahan. Saat ayunan kontol pak Udin dibuat perlahan dan lembut Gina mengerang …mengejang dan meracau… “Ooooh…enak…enaaaak pak, terus paaaak saya suka diewe sama kontol besaaaaaar paaaaak” Dan pantat Gina bergoyang erotis mengikuti irama ayunan hujaman kontol pak Udin, tubuhnya menggeletar dan rasa sakit rambutnya yang dijambak oleh pak Udin bercampur dengan rasa nikmat…wajah Gina menengadah kelangit langit kamar dengan kedua matanya terpejam….menikmati gesekan kontol pak Udin bagaikan gelombang disamudera. ” Ayooo bu goyang terus !.... Ayo sayangku yang binal goyang terus, teruuuuus,dan buah pantat Gina dipukuli oleh telapak tangan kasar pak Udin, rasa sakit bercampur nikmat itu membuat gairah Gina semakin menggebu bagai orang kesurupan Gina menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama tusukan kontol pak Udin. Tangan kekar pak Udin tak pernah diam dan dengan gemas diremasnya kedua susu Gina dengan kasar serta ayunan kontolnya semakin liar dan cepat, dengan nafas memburu pak Udin menghujamkan kontol besarnya keluar masuk…Gina mengerang histeris bagai orang gila, tubuh Gina ikut berguncang guncang akibat hentakan kontol pak Udin yang menyetubuhinya dari arah belakang…..”Aaaaaapuuuuuun pak…Oooooh…”. Gina melolong panjang dengan tubuh berkelojotan, sambil mendekap dan meremas susu Gina…lalu pak Udin membisikan sesuatu pada ibu muda itu…. “ Ibu suka ya kalau saya ewe….Ayoo bilang bu….” “Yaaaa paak…teruuuus…enaaak pak”. “ Nah…artinya ibu sudah jadi isteri yang jalang yang suka ewean”. Ayoo jawab….manisku….” karena didera oleh rasa akan mencapai puncak kenikmatan, Gina menjawab sambil merengek….”Oooooh pak….terus pak….ewe saya sesukamu…Aaaaah Ouuuuhggg…saya suka diewe sama bapak”.
Tiba tiba dengan kuat dan kasar pak Udin menghujamkan kontol besarnya kembali hingga membuat Gina menjerit histeris…..”Ouuuuggh……Ampuuuuuuun saya sampai paaaak….enaaaaak pak….teruuuuus pak entot yang kuat”. Dan tubuh Gina menggelosor ambruk ketempat tidur, sementara kontol besar pak Udin masihmengobok obok didalam memeknya hingga menyentuh dasar rahimnya, sukma Gina serasa terbang keawang awang dengan biji mata mendelik dan tubuh berkelojotan Gina meresapi puncak kenikmatannya yang sempurna.
Pak Udin lalu mencabut kontolnya dan mengangkat tubuh Gina agar duduk bersimpuh, kontol besar itu kemudian disorongkan kewajah Gina…”Ayooo kekasihku…..cepat hisap dan jilati dengan lidahmu”…saya mau ibu dapat merasakan manisnya madu batang kejantananku….dan dengan patuhnya Gina melaksanakan perintah pak Udin…dikocoknya kontol berurat itu seraya memasukan kedalam rongga mulutnya keluar masuk…..tubuh Gina serasa bergetar ketika sensasi rasa hangat kontol pak Udin berdenyut denyut ditenggorokannya dan liang memek Gina ikut berdenyut. “Ouuughhh teruuus bu….rupanya ibu suka juga mengulum kontol…” baru tahu rasanya yaaaa bu. He heeee enak juga mulut mungil ibu…saya entot”, “Agggghuuup…..terusin bu…terusss jilat….Ooooooh sebentar lagi madunya keluar” dan tubuh pak Udin mulai berkejat kejat menahan ejakulasinya yang diambang pintu, dengan kuat kepala Gina dipegang oleh pak Udin sambil kian membenamkan keselangkangannya, biji mata pak Udin terbeliak keatas dan kakinya bergetar hebat saat lahar panasnya menyembur kedalam tenggorokan Gina….dan cairan kental itu sampai meleleh keluar lewat celah bibir mungil Gina….”Ayooo bu.. telan semua air pejuhku” Gina sampai tersedak…ia rasakan air hangat kental itu kian banyak dalam mulutnya, rasanya seperti putih telur ayam, Gina baru tahu bahwa menjilati kontol lelaki termasuk kenikmatan yang menggairahkan simpul syarafnya…..dan pengalaman ini hanya Gina dapatkan dari pak Udin yang sangat perkasa diatas ranjang…bermacam posisi ewean telah dipraktekan oleh pak Udin situkang kebun hingga membuat Gina semakin mesra dan manja pada lelaki tua itu….dan dengan rakusnya Gina terus menjilati sisa sisa air maninya pak Udin hingga kering, dan batang hitam itu digesek gesekan oleh pak Udin pada pipi dan hidung mancung Gina, kontol itu serasa hangat dan dengan lembutnya Gina mengelus ngelus batang kejantanan yang telah memuaskan dahaganya. Dan tiada bosannya Gina memandangi kontol itu dengan rasa kagum, kontol besar panjang yang telah memberikan sejuta kenikmatan untuknya, pak Udin terus menyetubuhi Gina dengan posisi tidur miring, kontol besarnya menghujam memek Gina dari arah belakang, tangan kekar pak Udin selalu meremas remas susu montok milik Gina…Ibu muda itu mengerang manja ketika pak Udin menjilati belakang telinganya seraya berbisik….”Ooooh saya suka ngewe ibu…memek ibu enaaaaak teuuunan”, Ginapun ikut meracau nikmat “Ouuugggh paaaak ewe saya….entot yang kuat….semprotkan manibapak ke memek sayaaa…ampuuuuun enaaaak”. “ Ooooughhhhh, baik….kekasihku yang jalang…. akan kutaburkan benihku agar kau hamil”, Ibu…mau kalau saya hamili ?, Yaaa paaak setubuhilah saya sampai hamil “. Keduanya ewean hingga pagi.
Disaat Kang Syamsul sedang ke Jakarta mengurus pekerjaannya, keduanya bagaikan sepasang suami isteri yang sedang berbulan madu hingga Gina tertidur pulas dalam dekapan hangat pak Udin situkang kebun. Selama dua minggu Syamsul berada di Jakarta, selama dua minggu itu pula Gina menuntaskan nafsu birahinya kepada pak Udin. Ibu muda yang selalu berjilbab dan berbaju panjang bila keluar rumah, kini terbuai oleh kejantanan pak Udin saat berada diranjang. Gina tak menghiraukan lagi siapa dirinya, seorang cewek terhormat dari kalangan ningrat dengan latar belakang pendidikan sarjana ekonomi yang telah jatuh kedalam pelukan tukang kebunnya karena didera oleh nafsu birahi, Gina mengalami kelainan seks akibat dari perkosaan Hendri sahabat suaminya waktu tinggal di Jakarta dulu. Pak Udin yang telah berumur 65 tahun telah menjadi kekasih gelapnya disebuah pulau terpencil, dimana sang suami tercintanya ditugaskan oleh pimpinan perusahaannya dipulau terasing itu.

Siang hari itu Gina sedang mendesah nikmat saat diewe oleh lelaki tua itu dipekarangan belakang rumah, ketika melihat Gina pulang dari pasar dengan memakai baju biru panjang dan berjilbab merah membuat darah tua pak Udin menggelegak naik keubun ubun, kala itu pak Udin sedang membersihkan rumput dibelakang rumah dinas yang ditempati oleh Gina dan suaminya, dan suasana didesa terpencil itu amat sunyi dan jarak rumah dengan rumah yang lainnya sangat berjauhan, itu yang membuat pak Udin berani ngewe Si Gina dipekarangan belakang rumah dialam terbuka, hanya dengan mengangkat naik pakaian bawah ibu muda itu keatas pinggangnya, pak Udin menghujamkan kontol besarnya kedalam memek Gina dari arah belakang, dan kedua tangan Gina bertumpu pada sebatang pohon nangka yang rindang. Pemandangan melihat wajah Gina meringis mengerang nikmat semakin membuat pak Udin bernafsu, ibu muda itu diewe oleh pak Udin masihdengan memakai jilbabnya, sensasi nikmat pak Udin ingin menyetubuhi Gina dengan berjilbab terlaksana sudah….dan pantat gempal Gina bergoyang erotis mengikuti irama hujaman kontol berurat pak Udin…..”Uuuuuughhh pak….enaaaak….terus paaaak ewe..ewe aku dengan kuat….ampuuuun”. Bau keringat pak Udin yang sengit merangsang syaraf kecewekan Gina, keringat sengit lelaki jantan seperti pak Udin sungguh menggairahkan nafsu birahinya, tubuh kekar berotot lelaki tua itu begitu mengagumkan sekali saat Gina menoleh kebelakang ketika pak Udin dengan buas menghujami kontol besar kedalam memeknya yang berkedut kedut. Dengan dahi berkerut dan keringat membasahi tubuh telanjangnya, pak Udin nampak perkasa dalam pandangan Gina….”Ooooh enaak teunan memekmu sayang…..memek ibu legit dan sempit”… bisik pak Udin sambil meremas susu Gina. “Ayooo bilang bu….mana yang besar kontolku sama punya suamimu…mana yang enak…ewean denganku apa dengan pak Syamsul….”Ayoooo jawab lonteku yang jalang”. Racauan pak Udin kian membuat Gina terangsang…..”Ouuuugghhhhh…….Besarnya kontol ini…..Ouuuhh pak ….enaaaaak diewe sama kontolmu… ampuuuuuun…….tolong, teruuuuus yang kuat masukin kontol besarmu…aku suka diewe sama bapaaaaaaaak…Oooooooooh yiaaa…ampun pak. Tubuh Gina akhirnya berkejat kejat dengan biji mata mendelik keatas dan cengkramannya pada pohon nangka itu semakin kuat saat orgasme menghantam puncak birahinya, dan semburan lahar panas pak Udin dirasakan Gina menghentak sampai keubun ubunnya, lahar panas kental pak Udin menyembur dengan deras kedasar rahim memeknya, memek Gina berdenyut denyut mencengkram memeras batang kontol pak Udin yang juga berkedut kedut, tubuh pak Udin menggeletar saat semburan lahar panasnya meledak didasar lembah ibu muda itu, dicengkramnya dengan kuat kuat pantat Gina yang bahenol ketika pak Udin berejakulasi dengan meraung bagaikan seekor serigala liar…”Aaaaaagghhhhh….Houuupsssss…Ooooh Looontee manis enaaaak teunan memek sempitmu,” dan remasan pada susu Gina semakin kuat hingga membuat tubuh Gina ikut mengejang disertai raungan nikmatnya…..”Ooooooh enak enaaaak pak…kontolmu enaaaak….terus terus pak…ewe lontemu.”
Gina benar benar menikmati sensasi aneh yang menjalari seluruh simpul syarafnya saat diewe oleh pak Udin dipekarangan belakang rumah, pengalaman pertama diewe oleh lelaki tua dialam terbuka membuat degup jantung Gina kian berdebar kencang antara takut dilihat orang bercampur dengan nikmat yang memburu, Gina merengek manja minta untuk segera dituntaskan gairah syahwatnya oleh pak Udin, “Oooooh pak…setubuhilah akuuu…cepaaat paaak..berilah aku..kepuasaaaan pak Udinooo”. Lelaki tua itu sudah sangat paham dengan Susana ditempat terpencil itu, bahwa amat jarang orang yang akan berlalu lalu lalang disekitar rumah dinas itu, maka dibiarkannya Gina mengerang histeris…” Ayooo bu…mengeranglah….suara jeritanmu sangat indah…”Ayoo lonte manis..goyangin terus pantat bahenolmu”, Tubuh Gina menggeletar berkejat kejat mencapai puncak nikmatnya bersamaan dengan menyemburnya lahar panas pak Udin, dan tubuh keduanya menggelosor jatuh kerumput hijau bersimbah keringat syahwat. Penduduk dipulau itu sudah tahu betul siapa pak Udin yang sebenarnya, pak Udin adalah bekas seorang narapidana yang semasih mudanya adalah seorang gembong perampok yang amat ditakuti, namun semenjak ia bebas dari penjara, pak Udin pergi merantau ke Sumatera dan terdampar dipulau terpencil ini. Pak Udin mulai merubah cara jalan hidupnya dengan berkebun dipulau kecil itu, lelaki tua itu tak mau lagi terjun kedunia hitam karena merasa dirinya sudah tua, apalagi kini statusnya adalah seorang duda tanpa anak yang ditinggal mati oleh isteri tercintanya, sudah tujuh tahun lamanya pak Udin tak pernah merasakan kehangatan tubuh seorang perempuan, saat ia ditawarkan oleh pak Syamsul untuk menjadi tukang kebunnya merangkap penjaga rumah, dirumah itulah pak Udin dapat melihat kemolekan tubuh serta kecantikan seorang cewek yang bernama Gina isterinya pak Syamsul. Awal mulanya Gina begitu sangat takut melihat pak Udin, karena wajah lelaki tua itu begitu seram dan sangar dalam pandangan Gina, dengan wajah penuh dihiasi dengan berewok dan dadanya berbulu, pak Udin nampak seperti seekor Kingkong dengan tubuhnya yang tinggi besar dan kekar berotot, pengalaman kekerasan hidup telah menjadikan pak Udin nampak menyeramkan. Namun karena pak Udin sangat rajin dan pandai menempatkan diri dihadapan pasangan suami isteri terpelajar itu, lama kelamaan rasa takut Gina hilang dengan sendirinya, bahkan kini sebaliknya Gina begitu mengagumi keperkasaan pak Udin ditempat tidur. Karena memang awalnya pak Udin bekas seorang lelaki dari dunia hitam, dan tentu tidak semua sifatnya bisa berubah total seperti yang diharapkan olehnya. masihada saja sifat liarnya ketika suatu malam pak Udin yang sedang meronda mengeliling sekitar rumah dinas itu, tanpa sengaja pak Udin mendengar desahan seorang cewek yang sedang bercinta, dan pak Udin tahu bahwa suara itu datangnya dari kamar pak Syamsul, maka dengan rasa penasaran pak Udin coba mengintip dari celah jendela dan dengan keahliannya sebagai bekas gembong penjahat maka dengan amat mudah pak Udin membuat daun jendela itu terkuak tanpa bersuara, dengan jantung berdegup kencang serta jakun naik turun pak Udin menyaksikan pak Syamsul yang sedang menyetubuhi isterinya, dan pemandangan itu sangat jelas sekali karena sewaktu pasangan suami isteri itu ewean tanpa memadamkan lampu diruang kamarnya, saat itu Syamsul dengan bernafsunya sedang menggumuli isterinya yang cantik itu, namun hanya dalam beberapa kali genjotan Pak Syamsul sudah memuntahkan lahar panasnya kedalam memek isterinya, dan nampak dari kerutan wajah ibu muda itu penuh dengan kekecewaan karena tak mendapatkan puncak kenikmatan sementara sang suami cepat berejakulasi dalam tempo waktu hanya satu menit, Syamsul langsung tertidur pulas setelah melepaskan hajatnya, sementara isterinya masihdengan tubuh telanjangnya coba meraih kenikimatan dengan cara berKangturbasi, dengan tangan kanan meremas remas susunya sendiri dan tangannya yang satu mengutil ngutil itilnya, pemandangan itu telah membuat nafsu birahi pak Udin menggelegak dan pak Udin kembali kekamarnya dengan sempoyongan, dan dikamarnya yang sempit itu pak Udin melakukan onani sambil membayangkan wajah Gina yang cantik bertubuh montok, perbuatan mengintip pasangan suami isteri yang sedang ewean itu kerap dilakukan oleh pak Udin yang diakhiri dengan beronani dan lelaki tua itu terus berkhayal setiap malam. susu Gina yang indah dan kenyal serta lekuk tubuh moleknya adalah sebagai obyek khayalan pak Udin saat beronani. Hingga pada suatu saat pak Udin berhasil mempertontonkan kontol beruratnya dengan berpura pura kencing dan batang memeknya diacungkan kearah jendela dimana saat itu Gina melihat dari balik jendela yang berkaca hitam, tubuh Gina bergetar dan ibu muda itu terhipnotis saat melihat kontol berurat pak Udin situkang kebun.
Sejak saat itu Gina yang berdarah ningrat telah terseret pada pusaran badai birahinya pak Udin, dan Gina yang berjilbab itu selalu merengek rengek minta diewe terus menerus oleh Lelaki tua bernama Samsudin. Dan Gina selalu rajin minum pil anti hamil demi untuk mendapatkan kenikmatan badai birahi, meski saat diewe oleh pak Udin ibu muda itu meracau dan merengek manja minta dibuat menjadi hamil. Racauan kata kata kotor pak Udin dan racauan Gina saat didera kenikmatan adalah bumbu fantasi diatas ranjang birahi mereka. Gina tidak merasa canggung lagi bila diewe pak Udin disembarang tempat, dan untuk mendapatkan sensasi kenikmatan terkadang keduanya ewean dipinggiran sungai dibalik bebatuan besar yang mana air sungai mengalir yang bergemuruh indah bagaikan nyanyian alam, kesanalah pak Udin sering membawa Gina untuk ewean, dan ibu muda itu selalu menurut saja dengan ajakan pak Udin untuk mandi disungai yang sunyi itu, keduanya saling melumat sama mendesah didalam air yang bening, tubuh indah ibu muda itu kian menggairahkan dalam pandangan pak Udin, geliat erotis Gina begitu mempesona saat orgasme, wajah ibu muda itu semakin nampak cantik ketika ia menggapai puncak birahinya. Hentakan serta hujaman kontol pak Udin tak henti hentinya mengisi liang memek sempit isteri pak Syamsul yang kian jalang itu. Dan pak Udin pun kian mengagumi kecantikan dan tubuh molek Gina yang membuat pak Udin tiada bosan bosannya untuk menyetubuhi perempuan yang haus birahi itu hingga berkelojotan dialiran sungai yang bercampur dengan semburan lahar panas maniUdin Waskito dan Gina pun mengerang histeris dengan sukmanya serasa terbang kelangit tinggi.
S E K I A N.

1 komentar: